JEJAK KARYA

Kamis, 24 Maret 2011

Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi

Angka kematian ibu dan kematian bayi masih tinggi di indonesia bahkan who mencatat indonesia tahun 2010 adalah negara dengan tingkat kematian ibu dan kematian bayi tertinggi di asia tenggara apakah negara kita masih bisa di katakan sukses dalam sektor kesehatan padahal salah satu parameter suksesnya sektor kesehatan adalah kecilnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)


Banyak faktor yang mempengaruhi AKI dan AKB tapi faktor hidup di bawah garis kemiskinan merupakan faktor paling dominan yang menyebabkan tingginya AKI dan AKB di Indonesia hal ini berhubungan langsung dengan kondisi kesehatan ibu hamil yang buruk sehingga bayi yang di kandungnya kekurangan berat badan sewaktu lahir dan ini bisa jadi menyebabkan kematian bayi, asupan gizi ibu hamil yang buruk juga dapat menyebabkan tingginya AKI dan AKB, hidup di bawah garis kemiskinan membuat gizi ibu hamil tidak terlalu di perhatikan sehingga hal ini juga langsung berhubungan dengan asupan gizi yang di terima sang bayi untuk itu perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah untuk penanganan gizi ibu hamil, bayi dan balita.


Faktor selanjutnya adalah kawin muda, faktor ini berpengaruh karena apabila seorang gadis muda telah menikah maka kemungkinan dia mengandung dalam umur yang relatif muda juga sangat besar sehingga sang calon ibu akan melahirkan di saat tubuhnya belum matang atau dengan kata lain tubuh sang calon ibu belum siap melahirkan seorang bayi.


Sama halnya dengan kawin muda maka umur terlalu tua juga sangat beresiko untuk melahirkan ini di karenakan tubuh yang sudah tidak fit dan sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan seorang bayi.


Terlalu sering melahirkan juga sangat mempengaruhi angka kematian ibu (AKI) hal ini di karenakan tubuh manusia ada batas kewajarannnya maka apabila terlalu sering dan dekat jarak antara melahirkan satu dan yang selanjutnya maka kemungkianan kematian itu akan sangat dekat.


Budaya atau cara pandang masih menyebabkan AKI dan AKB tinggi di indonesia, cara pandang tradisional atau mitos seputar kehamilan dan kelahiran membuat angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun, cara pandang tradisional yang bertentangan dengan medis yang telah teruji menjadi tantangan tersendiri bagi penyuluh agar bisa mengubah mindset masyarakat tentang cara pandang sebelumnya.


Fasilitas kesehatan yang minim juga menjadi faktor penyebab AKI dan AKB faktor ini juga bisa di hubungkan dengan letak geografis negara kita yang sangat luas dan di dukung pula oleh sistem pemerintahan yang masih sentralisasi sehingga sebaran fasilitas kesehatan tidak merata ke seluruh pelosok Indonesia termasuk Bidan atau penyuluh kesehatan ini menyebabkan banyaknya ibu hamil yang memilih melahirkan tidak di tangani oleh anggota medis melainkan anggota non medis, sehingga kejadian-kejadian tidak terduga sulit mendapatkan penanganan medis yang cukup alhasil kematian pun tidak dapat di hindarkan.


Paparan di atas adalah faktor faktoryang mempengaruhi kematian ibu dan kematian bayi di indonesia, tentu apabila ada permasalahan adapula solusi yang di tawarkan, salah satu solusinya adalah mengurangi angka kemiskinan akan secara otomatis ibu hamil tidak akan kekurangan gizi yang berimplikasi pada sehatnya bayi yang ada dalam kandungan si calon ibu tersebut.


Sebaran fasilitas kesehatan yang merata akan sangat membantu menanggulangi kematian ibu dan bayi, untuk itu pemerintah harus berperan aktif dalam mengadakan penyuluhan untuk mengubah pola pikir masyarakat dari cara pandang tradisional kepada pandangan yang lebih masuk akal seputar kehamilan dan melahirkan. Sebaran bidan desa juga harus gencar di lakukan pemerintah agar masyarakat tidak lagi kekurangan tenaga medis untuk melahirkan, fasilitas yang lain adalah fasilitas alat kontrasepsi agar masyarakat bisa mengontrol dan membatasi kelahiran tanpa terganggu kebutuhan biologisnya fasilitas yang terakhir adalah menghapuskan semua biayapersalinan medis sehingga masyarakat tidak perlu memikirkan biaya untuk melahirkan,seorang calon ibu dan keluarganya bisa berkonsentrasi pada melahirkan dan membesarkan si bayi kelak.


Meningkatkan akses pendidikan juga tidak kalah penting dalam menanggulangi AKI dan AKB karena pendidikan sangat berperan aktif dalam mengubah pola pikir masyarakat tentang banyak hal.


Kesetaraan gender sangat penting dalam mengurangi AKI dan AKB hal ini di karenakan pola pikir masyarakat kita yang patriakis yang menganggap perempuan menjadi manusia nomor dua, sehingga perlakuan berbeda ayah dan ibu kepada anak laki-laki dan perempuannya dapat di cegah semenjak dini dan perempuan bisa mendapat hak yang sama seperti laki-laki dari hal terkecil seperti makanan yang bergizi, sang ayah tidak lagi mendahulukan anak laki-lakinya makan makanan yang bergizi tetapi di bagi rata, sampai pada tingkat pendidikan yang biasanya anak laki-laki lebih di utamakan untuk memperoleh pendidikan lebih tinggi maka melai sekarang sang ayah tidak akan melarang anak perempuanya untuk sekolah sejajar dengan anak laki-lakinya. Kesetaraan gender juga akan mempengaruhi pola pikir suami agar menjadi proaktif sebagai partner kesehatan reproduksi perempuan, suami harus menjadi orang yang pertama kali siap dalam kondisi apapun dan berada di samping istri baik sebagai motivator maupun pendamping bagi ibu hamil.


Jika hal-hal di atas dapat di lakukan dengan baik maka angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)dapat di tekan secara signifikan dan hal ini bisa mencegah membludaknya penduduk negeri ini.


Semoga curahan hati ibu hamil ini bisa bermanfaat bagi kita semua amiiiinnn....










Tidak ada komentar: