JEJAK KARYA

Selasa, 23 Desember 2008

ANUGERAH YANG TERINDAH YANG PERNAH KUMILIKI



ANUGERAH TERINDAH YANG PERNAH KUMILIKI
BY TESSA SIMAHATE

Hari ibu di peringati setiap tanggal 22 desember dan di rayakan oleh masyarakat, tapi apakah kita semua mengerti apa arti dari kata "ibu" saya ingin menceritakan beragam kejadian yang berhubungan dengan ibu saya dan saya, tetapi ini bukan curahan hati ini lebih kepada ungkapan kekaguman saya pada ibu, dan maaf kepada para pembaca yang nanti merasa tulisan ini sedikit berlebihan tapi itulah cara saya dalam mengungkapkan kekaguman saya.

Sebenarnya ibu saya adalah orang yang sangat biasa saja, dia menjalani hidup dengan biasa, menikah dengan orang biasa pula, tidak ada sesuatu yang special yang di hadapinya sampai sekarang, tapi sesuatu yang tidak special itu justru yang membuat saya makin kagum pada sosok ibu yang membuat hal-hal yang biasa tadi menjadi hal yang luar biasa.

Sewaktu kuliah ibu adalah seorang mahasiswa yang aktif dalam olah raga tennis, volley dan tennis meja, ibu adalah seorang atlet, dia masuk ke jurusan pendidikan dan menspesialisasikan diri pada bidang matematika, tamat sarjana muda tahun 1981 ibu langsung menjadi guru honorer dengan gaji yang menyedihkan Rp. 20 000/ bulan dan langsung menikah dengan ayah yang masih belum tamat kuliah (seiring waktu ayah tidak menamatkan kuliahnya ). Tidak lama berselang ibu hamil anak pertama, dan dalam keadaan hamil tua dengan tangguhnya ibu mengurus segala urusan berkas dan ujian untuk mencoba menjadi pegawai negeri sipil, untuk merubah nasib dan ibu pun lulus sebagai guru tetap.

Dengan gaji tidak jauh dari guru honorer tadi tidak mungkin untuk ayah dan ibu mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka yang telah di karuniai anak, jadi diputuskan bahwa ayah akan menjadi supir angkot untuk menambah kekurangan pada kebutuhan sehari hari, trayek angkot yang di pilih ayah adalah trayek tujuan sekolah di mana ibu mengajar, agar pagi dan siang ibu bisa menumpang angkot ayah dan menghemat ongkos, dengan ikhlas, tulusnya dan tanpa rasa minder sedikitpun ibu menemani ayah untuk menunggu penumpang penuh.

Waktupun berlalu ayah beberapa kali mengganti pekerjaan sebagai supir truk, supir angkot menjadi tukang bangunan tetapi tetap kehidupan rumah tangga ayah dan ibu semakin morat marit dengan lahirnya anak kedua mereka. tapi ibu dengan luar biasa sabar dan setia mendampingi ayah tetapi mungkin Tuhan telah menguji mereka dan mereka lulus dengan nilai A+ sehingga reward yang di berikan Allah adalah pekerjaan tetap untuk ayah di perusahaan kayu bertaraf internasional, dan nasib pun segera berubah. karier ayah semakin bagus, ibu tetap mendampingi ayah yang selalu mendapat promosi di kantor sehingga mencapai pucuk pimpinan di cabang aceh tengah, dan sebagi istri dari seorang manajer perusahaan ibu di daulat sebagai ketua yayasan perusahaan yang mengelola sumbangsih perusahaan untuk masyarakat sekitar, dan ibu melakukan tugas sebagai istri yang harus melayani suami di rumah, mendampingi manajer pada acara – acara kantor dan sebagai ketua yayasan perusahaan dengan sangat baik dan dalam waktu yang bersamaan.

Dengan kegiatan yang sangat padat tersebut ibu tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang istri dan ibu pun menanti kelahiran anak ke tiganya dengan sangat bahagia, dan keluarga kami pun bertambah dengan lahirnya adik saya yang ke tiga, setelah 20 tahun ayah bekerja pada perusahaan kayu milik Bob Hasan ini ayah merasa jenuh dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan, ayah memulai bisnis kontraktornya yang sudah lama ia tinggalkan dan ibupun tetap mendukung ayah atas keputusan ini, ibu tetap mendukung walaupun tidak akan ada gaji bulanan ayah lagi, tidak akan ada bonus tahunan, dan ibu tetap mendukung walau penghasilan seorang kontraktor tidak menentu pertahunnya kadang mendapat proyek besar kadang tidak mendapat proyek sama sekali.


Tapi ibu tetaplah seorang ibu, beliau malakukan semua tugasnya dengan sempurna, ibu memainkan peran sebagai :
1. ibu yang selalu mendampingi anak-anaknya dalam perkembangan mental maupun pendidikan, ibu tidak pernah melewatkan sekalipun pertemuan para orang tua murid maupun pembagian rapor anak-anaknya, ibu selalu membina komunikasi dengan setiap wali kelas anak-anaknya. ibu adalah ibu yang penyayang dan sangat tegas pada anak-anaknya dan beliau menyayangi anak-anaknya dengan caranya sendiri.


2. istri yang selalu ada untuk suami baik di dalam keadaan susah maupun dalam keadaan senang, ibu adalah istri yang selalu mendukung keputusan suami dengan sepenuh hati tetapi beliau juga istri yang selalu membaeri masukan positif bagi suami, mendukung karir suami sampai pada tingkatan yang beliau fikir beliau tak akan mampu melakukannya tetapi dengan mau belajar dan dipenuhi dengan rasa cinta dan sayangnya pada suami ibu bias melakukannya di luar kendali berfikirnya.


3. guru, ibu adalah guru yang tegas, lugas, dan tanpa pamrih. Beliau mengajar muridnya sama seperti mengajar anak sendiri, beliau tidak hanya mengajar tapi juga mendidik anak didiknya dengan tulus. Beliau dengan sabar membuat perubahan pada diri muridnya sehingga muridnya sangat berterima kasih padanya, ibu juga guru yang tegas dan disiplin di dalam kelasnya. Beliau juga motivator yang baik bagi anak didiknya, dan tetap membina komunikasi dengan para orang tua mired secara kontinu


4. anak dan menantu, ibu adalah anak dan menantu yang paling berbakti yang pernah saya lihat, tidak pernah ada seorang pun yang melebihi bakti ibu baik pada orang tuanya maupun pada mertuanya.


Semua ini tidak akan cukup untuk mewakili ungkapan kekaguman saya terhadap ibu saya menyayangi mereka dengan cara saya sendiri, ini hanya kado buat ibu di hari ibu yang bisa saya berikan, di tugas akhir saya menulis bahwa saya tidaklah seperti sekarang ini jika orang tua saya bukan ayah dan ibu saya, anugerah paling indah yang pernah terjadi dalam hidup saya adalah saya di berikan Allah satu paket orang tua yang paling sempurna di dunia, tidak ada ungkapan atau kata-kata mutiara yang dapat menggambarkan perasaan saya kepada orang tua saya, saya menyayangi mereka melebihi menyayangi diri sendiri. They are The Best Parent In The world.

1 komentar:

peranita mengatakan...

Beruntunglah Echa,
tak banyak perempuan seperti Ibu Echa..
yang bisa berbuat untuk keluarga dan lingkungan..
Sekarang kita berharap, Moga anaknya lebih baik yaaa..
:)