JEJAK KARYA

Minggu, 24 Februari 2008

Belajar dari Kaum Miskin



Judul : Bank Kaum Miskin, Kisah Yunus dan Grameen Bank Memerangi Kemiskinan
Pengarang : Muhammad Yunus
Penerbit : Marjin Kiri, 2007
Tebal : 269 halaman ; 14 x 20,3 cm

Buku ini adalah perjalanan M. Yunus dalam memerangi kemiskinan. M Yunus adalah peraih Nobel Perdamaian 2006. Salah satu yang menjadi nilai lebih M Yunus dari pada kandidat lainnya adalah, perhatiannya terhadap kaum Perempuan. M Yunus dengan Grameen Bank nya memang berbasis kaum perempuan Bangladesh. Berbeda dengan bank pada umumnya yang biasanya mengutamakan laki-laki sebagai peminjam.

M. Yunus adalah seorang profesor Ekonomi, tamatan Amerika Serikat. Dalam buku ini di kisahkan sepak terjangnya semasa kuliah, partisipasinya dalam kemerdekaan Bangladesh meskipun berjuang dari Amerika.
Sepulang dari Amerika, M Yunus di tawarkan di komisi perencanaan pemerintah, tapi M Yunus malah memilih jadi Dosen tahun 1972, di Chittagong University. Disinilah geliatnya di dunia ekonomi mulai muncul. M. Yunus resah dengan kondisi kemelaratan di negerinya. Berawal dari desa Jobra, melalui pemikiran panjang dan bergelut dengan masyarakat, M Yunus kemudian merintis Grameen Bank. Grameen adalah bahasa Bangladesh berarti "Pedesaan", simbol bahwa bank ini adalah milik kaum miskin.

Tekad M Yunus sejak awal adalah mengentaskan kemiskinan. Dan melalui cara yang berbeda dengan ekonom lainnya, M Yunus mencari akar kemiskinan dan berinteraksi langsung ke orang Miskin. Pencarian orang miskin ini menarik, M Yunus mencari orang yang menurutnya benar-benar miskin dan bukan yang merasa miskin. Beberapa contoh perempuan peminjam grameen bank dalam buku ini membuka mata, oh...kemiskinan memang mengerikan.
Kemiskinan dimana seseorang benar-benar tak punya apa-apa kecuali yang melekat di dirinya sendiri. Orang-orang miskin ini bukannya pemalas, tapi memang karena tak memiliki modal berusaha. Bangladesh adalah negeri dngan perekonomian kembang kempis, sering terjadi bencana alam (Indonesia juga?) dan budaya (adat purdah) yang memasung kaum perempuannya.

Buku ini adalah perjalanan M Yunus dan Grameen Bank dalam memerangi kemiskinan. Tidak secara terperinci menjelaskan sistem Grameen Bank. Tapi proses-proses yang dilalui sehingga Grameen Bank menjadi salah satu solusi yang di adaptasi berbagai negara (termasuk negara kaya) untuk mengentaskan kemiskinan.

Secara umum perbedaan Grameen Bank dengan Bank yang ada selama ini adalah:
1. Peminjamnya adalah perempuan. Pada bank konvesional, peminjam adalah laki-laki karena dianggap sebagai kepala rumah tangga. tapi di Grameen Bank justru menganggap peminjam perempuan lebih potensial. Perempuan tidak suka berlama-lama berhutang dan jika perempuan mendapat hasil usaha biasanya di gunakan untuk anak-anaknya, berbeda dengan laki-laki
2. Peminjamnya adalah kaum miskin. Bank biasanya meminjamkan kepada kelas menengah. ada sistem agunan untuk menghindari terjadinya tunggakan pinjaman. Tapi Grameen Bank beragunkan kepercayaan.

Pada prinsipnya Grameen Bank sendiri tak jauh berbeda dengan koperasi simpan pinjam yang di perkenalkan M Hatta di Indonesia. Prinsip yang mengutamakan kesejahteraan anggotanya. Hanya saja Grameen Bank lebih populer. Mungkin karena dirintis dengan serius oleh M Yunus dan di bangun di negara yang kompleks persoalan kemiskinannya.
Grameen Bank di Bangladesh tak hanya memerangi kemiskinan tapi mendobrak budaya yang selama ini memasung kaum perempuannya. Dan inilah nilai plus perjuangan M Yunus.

Sebuah kutipan menarik dituliskan M Yunus dalam pendahulun bukunya, Kaum miskin mengajarkan saya ilmu ekonomi yang sepenuhnya baru.
Ah..kata-kata ini adalah konsep pemberdayaan masyarakat.

Satu hal yang juga menarik adalah bahwa : Memberdayakan Perempuan tak harus dilakukan oleh perempuan. Adakah perempuan seulet M Yunus?

Tidak ada komentar: