JEJAK KARYA

Rabu, 05 September 2007

Daun-daun Muda Penulis Yogya

Lelaki berwajah tampan itu tampak serius membuka lembaran demi lembaran sebuah surat kabar nasional yang distribusinya sampai ke Yogyakarta. Sejurus kemudian dia berteriak kegirangan sambil mengepalkan lengannya ke atas. “Yes,” katanya. Tanpa basa-basi, koran itu langsung dibeli lalu bergegas pulang. Itulah pengalaman pertama Hurry, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, saat pertama kali tulisannya dimuat di media massa.
Bagi si penulis, rasa bangga, senang dan girang sudah pasti ketika tulisannya dimuat. Sebaliknya kesal dan frustrasi berkecamuk ketika tulisannya tidak dimuat. Apa yang dialami oleh Hurry di atas adalah bagian dari ekspresi kebahagiaan itu.
Di Yogyakarta, menulis seakan menjadi bagian dari aktivitas mahasiswa di luar kampus. Umumnya mahasiswa di Yogyakara, selain aktif beroraganisasi, dan berdiskusi juga rajin menulis di media massa. Tak heran jika setiap hari minggu tulisan-tulisan atas nama mahasiswa Yogyakarta hampir menghiasi setiap media massa, baik lokal maupun nasional.
Bagi Anda yang selalu membaca koran pasti sudah akrab dengan nama-nama seperti, Tasyriq Hifzillah, Muhammadun AS, Lukman Santoso Az, Zen Rahkmat Sugito, Gugun El-Guyani, M. Yunus. BS., Saiful Bari, meskipun Anda sendiri tidak pernah bertemu secara langsung dengan mereka.
Mereka itu yang tulisan-tulisannya selalu muncul di hampir setiap media massa, baik di rubrik resensi buku, sastra, opini. Nama-nama itu adalah bagian kecil dari sekian banyaknya penulis muda di Yogyakarta. Kalau dihitung secara keseluruhan jumlahnya mencapai puluhan bahkan bisa melebihi angka seratus.
Belum lagi para penulis muda yang serius membuat buku utuh, seperti Muhidin M. Dahlan penulis Tuhan Izinkan Aku Menjadi Seorang Pelacur, yang cukup kontroversial, Mohammad Al-Fayyadh penulis buku Derida, yang sukup memukau, Reny Nuryanti penulis buku Perempuan Dalam Hidup Sukarno, Herlinatien penulis buku Garis Tepi Seorang Lesbian. Mereka itu, saat menulis masih berstatus mahasiswa.
Umumnya para penulis yang disebut di atas bukanlah mereka yang punya keahlian khusus dalam bidang menulis. Mereka mengaku mengenal dunia menulis ketika berdomisili di Yogyakarta.

selengkapnya..klik judul tulisan
dikutip dari
http://lapmihmi.blogspot.com/

Tidak ada komentar: